"Era digital telah tiba!"
Sepertinya jargon itu harus diubah menjadi: "Era digital sudah lama tiba!".
Digital di sini berarti online, terhubung, alias apa yang terjadi di belahan dunia sana, bisa kita akses, serap, lalu dibagikan saat itu juga.
Semua berlangsung begitu cepat dan kontinyu.
Pembaharuan alias update tersaji secara real time, nyata dan terkini.
Dan semua keajaiban ini tak lain karena: internet!
1 Juni 2012!
Sampai sekarang saya masih tidak percaya akan dahsyatnya peran internet di abad ini.
Internet menjadi semacam senjata buat mempermudah segalanya.
Kita bekerja, belajar, bermain, juga menghibur hati, seakan tak terpisahkan dari internet.
★★★
Kalau mau flash back sedikit, saya teringat kejadian di penghujung tahun sembilanpuluhan lalu.
Kala itu tepat saat ayah tercinta meninggal dunia, dan satu-satunya orang yang belum dihubungi adalah kakak perempuanku, seorang guru Pendidikan Agama Islam di sebuah SD Negeri di desa Lawang Agung, Muara Rupit, Musi Rawas, Sumsel.
Jangankan internet, handphone saja kala itu belum diperhitungkan sebagai sarana berkomunikasi yang tepat dan cepat.
Untuk menghubungi telepon rumah pun terhalang kendala geografis, mengingat desa di kecamatan Muara Rupit tersebut diliputi rimbunnya pepohonan.
Dan kita tahu, faktor penghalang tersebut tak lain adalah terputusnya sinyal telepon.
Singkat cerita, saya pun menggunakan alternatif pengiriman berita yang cepat: telegram!
Untuk ukuran tahun 1997, telegram terhitung media komunikasi yang vital.
Dan sesampainya di Plasa Telkom di jalan Merdeka, lagi-lagi saya terbentur masalah.
Petugas di sana mempersilahkan saya memasukkan isi berita berikut tujuan penerima melalui sebuah komputer yang telah disetting layaknya media online masa kini.
Mati aku!
Karena sistem telegram swalayan diberlakukan, si petugas mengingatkan saya buat mengetikkan sendiri tanpa bantuan.
Karena kala itu saya terhitung buta komputerisasi, segenap usaha saya lakukan demi terkirimnya secarik berita.
Dan benar saja, kejadian yang bagi saya insiden memalukan itu telah membuka mata saya, bahwa kelak di kemudian hari, teknologi itu akan berkembang begitu pesat.
Dan mau tidak mau, siap atau tidak kita harus siap dengan apa yang dinamakan era komputerisasi alias digitalisasi.
★★★
Lalu apa yang menyebabkan internet menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi insan masa kini yang membutuhkan akses komunikasi terdepan?
Jawabnya tak lain: media sosial!
Tak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai mahluk sosial membutuhkan untuk tetap terhubung kepada orang lain.
Perilaku untuk saling membutuhkan tersebut telah dimanfaatkan sejumlah kreator untuk menciptakan semacam fasilitas guna mempertemukan dan menghubungkan orang-orang dari belahan dunia manapun ke dalam sebuah media, lalu terjalinlah komunikasi secara kontinyu.
Tahun 2006 adalah tahunnya FRIENDSTER!
Di era tersebut situs pertemanan ini begitu populer.
Salah satu alasan yang membuat orang ingin memasang internet di rumah mereka selain untuk mengakses data guna keperluan sekolah atau pekerjaan, ya bermain Friendster ini.
Secara tidak langsung, di era tersebut situs pertemanan Friendster telah menandai kawula muda pada masa itu mengekspresikan jiwa muda mereka.
Tercatat apa yang sedang digandrungi, alias what's on happening antara lain tumbuhnya komunitas ala Avril Lavigne, My Chemical Romance, juga Rihanna yang begitu populer kala itu.
Anak muda tampak begitu bangganya jika sudah memasang pose ala figur idola mereka, lengkap dengan glitters yang emo, juga gothic!
Seiring perjalanan waktu, Friendster pun meredup tergerus zaman.
Lalu histeria massa muncul kembali, kala situs pertemanan besutan Mark Elliot Zuckerberg: FACEBOOK, mencuat di permukaan.
Dan tercatat di Indonesia situs pertemanan ini populer di tahun 2008.
Kala itu para selebritis Indonesia lah yang menggandrungi dan memperkenalkan Facebook ini.
Tak pelak lagi, perangkat komunikasi sebut saja Blackberry menjadi trend di mana-mana.
Lalu Facebook menjadi semacam euforia massa, sebuah penanda bahwa era internet yang sesungguhnya telah dimulai.
Dan provider, juga vendor selular sadar akan peluang ini lalu menjalin kesepakatan juga kerja sama akan layanan yang saling menguntungkan hingga kini.
Facebook bisa jadi senjata ampuh buat terhubung kepada handai taulan, sanak saudara, teman juga pasangan.
Akan tetapi, saat orang butuh media yang cepat juga berlangsung secara kontinyu saat itu juga, muncullah TWITTER.
Media sosial ini sedemikian populernya di tahun 2009!
Indonesia yang carut marut karena insiden bom di mana-mana kala itu, membuat sebuah pemikiran oleh sejumlah figur publik guna mempersatukan kembali apa yang dinamakan: cinta tanah air!
Lalu hashtag #indonesianunite menjadi titik awal, bahwa jika kita mau dan bersatu, sebuah gerakan penghimpunan massa guna penyampaian pesan positif bisa kita lakukan.
Itulah kekuatan Twitter, alias Twitter Power!
Dan membahas fenomena media sosial di internet tidak akan habis-habisnya.
Sebab kita tahu, tipikal pengguna internet alias netters itu selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.
Saya, anda, dan kita semua, khususnya warga Palembang juga Sumatera Selatan ini, secara tidak langsung telah masuk menjadi warga internet alias netizen, dan kita sepakat memproklamirkan diri jika kita: TELAH MELEK INTERNET!
★★★
Berbicara mengenai melek internet, saya jadi teringat kepada Bapak Eddy Santana Putra.
Bapak Walikota ini beberapa tahun yang lalu pernah mencanangkan, juga mengupayakan agar segenap lapisan masyarakat Palembang bisa mengakses internet, alias melek internet!
It works!
Kini kita bisa mengakses internet dengan mudah dan efisien.
Sejumlah tempat strategis pun difasilitasi akses hotspot gratis semisal: KAMBANG IWAK PARK, BANDARA SMB, TAMAN KOTA AMPERA, PLAZA BKB, dsb adalah upaya serius pihak pemerintah guna mencerdaskan warganya.
Dewasa ini traffic pengguna internet di Palembang, juga Sumatera Selatan meningkat tajam.
Para pelajar, mahasiswa, juga guru kini bisa meningkatkan mutu pembelajaran mereka dengan leluasa.
Juga para pegawai negeri, khususnya PNS di Palembang bisa mengakses situs Pemprov/http://www.sumselprov.go.id dengan leluasa.
Dan menurut hemat saya, para pengelola atau admin bisa mengupdate berita dengan teratur, sehingga para pegawai negeri diharapkan bisa terus mendapatkan update informasi terkini di lembaga tempat mereka bekerja.
Terimakasih yang tak terhingga buat Bapak Gubernur kita, Bapak Alex Noerdin yang pada hari ini telah meresmikan peluncuran SUMSEL WIFI AREA!
Dan dalam acara yang sekarang masih berlangsung ini, saya sebagai pengguna aktif internet, merasa sangat dihargai.
Di area Griya Agung ini, saya juga berserta ratusan peserta lainnya datang dengan antusias yang tinggi.
Terimakasih juga kepada pihak Relawantik/http://www.relawantik-sumsel.org
yang telah banyak membantu kami memberikan informasi program ini.
★★★
Baru-baru ini saya telah membaca sebuah artikel di internet, bahwa:
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Sumsel Ir H Sarimuda MT mengatakan akan melaunching program cyber city (konsep kota modern berbasis teknologi informasi) di Palembang akhir Mei mendatang.
Itu artinya masyarakat akan mendapatkan kemudahan dalam mengakses berbagai kebutuhan informasi melalui internet tanpa batas.
Sarimuda mengatakan, cyber city merupakan salah satu konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang kini telah banyak diterapkan di sejumlah kota besar di seluruh dunia.
Ini adalah konsekuensi logis dari meningkatnya kebutuhan masyarakat yang ingin mengakses informasi dan berkomunikasi dengan mudah dan cepat.
Sebagai bagian dari masyarakat dunia modern, kata Sarimuda, sudah saatnya Palembang menerapkan konsep cyber city untuk memenuhi kebutuhan warga dalam mengakses internet secara lebih luas dan tidak lagi terbatas pada kalangan tertentu saja.
(Sriwijaya Post/Senin, 14 Mei 2012http://palembang.tribunnews.com/2012/05/14/juni-palembang-jadi-cyber-city)
Dan menurut saya, langkah Pak Sarimuda, juga Bapak Gubernur kita, Pak Alex Noerdin ini sangatlah serius demi kemajuan teknologi informasi.
Saya merangkum beberapa poin yang beliau gulirkan untuk program cyber city seperti yang tertulis di artikel tersebut:
1. Bekerjasama dengan beberapa provider, dengan begitu masyarakat bebas mengakses internet kapan saja dan di mana saja.
2. Memasang hot spot Wi-Fi(Wireless Fidelity) di sejumlah tempat terbuka seperti taman-taman kota, tempat-tempat olahraga, lokasi bandara, pelabuhan, terminal bis, pusat-pusat perbelanjaan modern dan tempat-tempat wisata lainnya akan semakin memudahkan masyarakat untuk beraktivitas secara lebih leluasa dalam satu waktu yang bersamaan.
Dengan demikian, di mana pun berada baik di mal atau di taman diharapkan bisa mengakses internet dengan leluasa.
Masyarakat pun akan terbantu dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, juga semakin pandai menggunakan internet dalam jumlah yang besar.
3. Sebuah harapan akan hidup dinamis!
Ini bermakna bahwa segenap warga Palembang, juga Sumatera Selatan, tetap selalu leluasa beraktivitas tanpa mengesampingkan pekerjaan di kantor, juga aktivitas perkuliahan.
Misalnya: berwisata sambil berkirim email, menyantap makanan sambil mengerjakan tugas sekolah, kuliah atau kantor, duduk di kendaraan sambil chating dengan kolega dan sebagainya.
★★★
Lalu, bisakah program anyar ini terlaksana?
Kita haruslah tetap optimis, bahwa apapun program demi kemajuan bersama pantas untuk didukung.
Pemakaian istilah cyber city pun tidaklah mengada-ada.
Mengingat beberapa torehan prestasi atas nama provinsi tercinta ini, semisal suksesi pelaksanaan PON XVI tahun 2004 lalu, tuan rumah Piala Asia AFC 2007, lalu suksesi kemenangan klub pesepakbolaan SRIWIJAYA FC yang gaungnya menyebar seantero nusantara, sukses menjadi tuan rumah ajang kelas dunia semisal KEJUARAAN VOLI PRIA ASIA-PASIFIK/MEN'S CLUB ASIAN VOLLEYBALL CHAMPIONSHIP 2011 di GOR PSCC Palembang, juga gempita keberhasilan provinsi ini atas SEA GAMES ke-26/11-22 November 2011 menjadi pertanda, bahwa Palembang juga Sumatera Selatan telah siap akan sebuah konsep kota modern berbasis teknologi informasi.
Saya masih ingat, kala menonton final Men's Club Asian Volleyball Championship Juli tahun lalu di GOR PSCC, salah satu atlet asal Jepang begitu antusias mengambil gambar juga video kala rekan-rekannya mendapat medali khusus, lalu menggunggahnya di beberapa portal internet.
Bisa dibayangkan jika saat itu akses internet di Palembang ini tidak maksimal, betapa malunya kota ini jika mereka yang berlatar belakang warga negara maju menjadi tidak nyaman atas akses internet yang buruk di negara yang mereka kunjungi?
Dan menurut saya, hal-hal semacam ini meski kasat mata haruslah diupayakan peningkatan.
Secara logika, seorang wisatawan adalah penyambung lidah yang baik.
Jika mereka terkesan juga puas akan layanan, lalu kemudahan akses informasi suatu tempat, mereka secara tidak langsung turut mempromosikan kepariwisataan.
Hal ini berimbas baik pada sektor pariwisata negara ini.
Saran saya, kepada pihak yang berwenang dalam urusan teknologi informasi ini, dalam hal ini Dishubkominfo Provinsi Sumsel/http://www.dishubkominfo.sumselprov.go.id, untuk membuat dan memasang semacam papan pengumuman atau juga banner, lebih bagus lagi jika berbentuk display digital, yang isinya berupa informasi bahwa tempat ini telah dilengkapi free hotspot, berikut petunjuk pengoperasian, dan tentu saja dalam bahasa Inggris, yang tujuannya jelas memikat wisatawan yang berkunjung.
Sedikit repot tapi profesional, kita pikirkan dampaknya untuk beberapa tahun ke depan.
Dan jika nanti program ini sukses terselenggara, hal ini akan berdampak meningkatnya kepercayaan publik kepada pemerintah, yang telah berupaya keras demi kecerdasan bangsa.
Dan rasa cinta akan provinsi ini semakin besar.
Dan jangan heran jika suatu saat nanti ada seorang turis lokal mempromosikan suksesnya program ini:
"WAH PAK, KAMU MUSTI COBA PEMPEK PALEMBANG, SEKARANG RASANYA DIGITAL SEKALI!"
(Soalnya si bapak yang promosi tadi pernah makan di sebuah restoran khusus pempek sambil browsing via hotspot restoran yang koneksinya kencang sekali)
Saya pribadi, mendukung sekali pencitraan Palembang sebagai cyber city!
Dan tulisan ini terlahir sebagai refleksi akan histeria saya berinternet di Palembang ini.
Selamanya tetap cinta tanah kelahiran saya...Palembang, Sumatera Selatan!
-Palembang, 1 Juni 2012 /AHMAD ISA
Terimakasih kepada instansi pemerintah berikut ini, juga pihak-pihak yang membantu kesuksesan penulisan antara lain:
http://www.sumselprov.go.id
http://www.dishubkominfo.sumselprov.go.id
http://www.relawantik-sumsel.org
(Inzet foto: ZOOM OUT WITH MY NETBOOK, karya: Ahmad Isa, MMXII)
*glossary/daftar kata-kata sukar:
real time: berlangsung saat itu juga/ langsung
telegram: media penyampaian kabar berupa secarik kertas berisi pesan yang dikirim menggunakan jaringan telepon
media sosial: situs pertemanan yang dibangun di internet semisal Morange, Friendster, Facebook, Twitter dan lain-lain
provider: penyedia layanan telekomunikasi semisal Telkomsel, IM3, Smartfren, dan sebagainya
vendor: produsen perangkat selular
glitters: istilah buat desain gambar, dengan sentuhan efek berformat gif
emo: dandanan, atau style bergaya anak band
gothic: dandanan, atau gaya dengan nuansia magis
hashtag: semacam penyampaian informasi yang dimaksudkan untuk mempermudah pencarian dalam media sosial Twitter
Pempek Palembang, Rasa Digital!
| 0 komentar |
Palembangku Cindo, Sumsel Apa Lagi!
16 Juni 2012 nanti, kota kita tercinta, Palembang akan berusia ke-1330 tahun.
Melihat usia yang semakin matang, mengingatkan kita bahwa dahulu kota ini dibangun dengan rentetan sejarah nan panjang.
Jika kita sekilas menapaki jejak sejarahnya, rasa cinta akan tanah kelahiran kita ini semakin membuncah.
"Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".
Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia.
Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur")."
(Palembang/Wikipediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palembang)
Jika menyebut Palembang sebagai kota sentral, kita tentulah tidak melupakan bahwa kota yang belakangan berkembang pesat menjadi sebuah kota metropolitan ini, tidak terlepas dari berkembangnya infra struktur di seluruh lapisan daerah yang mengelilinginya.
Dahulu kebesaran Sumatera Selatan sebagai provinsi dengan sumber daya potensial ini, telah dikenal masyhur sebagai BUMI SRIWIJAYA.
Dan pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara.
Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.
"Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain.
Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak."
(Sumsel/Wikipediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan)
★★★
Jika tadi kota Palembang dan provinsi Sumsel ditinjau lewat Wikipedia, berikut ini saya akan memaparkan mengapa provinsi SumateraSelatan, khususnya kota Palembang tumbuh menjadi besar seperti sekarang, juga faktor-faktor yang mempengaruhinya!
1. Pengoptimalan sumber daya alam
Seperti diuraikan sebelumnya, kita tahu provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi (Plaju dan Sungai Gerong), gas alam (Musi Banyu Asin) dan batu bara.
Khusus batu bara, ternyata sumber daya alam ini banyak sekali tersebar di wilayah provinsi Sumatera Selatan.
"Sumber batubara di Sumsel yang sebesar 22,24 miliar ton (48% dari total sumber daya batubara di Indonesia) tersebar di 8 kabupaten yaitu Kab. Musi Banyuasin, Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, OKU, OKU Timur, OKI, Muara Enim dan Kota Prabumulih."
(Investasi Batubara di Sumatera Selatanhttp://batubara-sumsel.blogspot.com/p/industri-batubara-sumsel.html)
Dikarenakan letak geografis kota Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera, juga alur Sungai Musi yang melintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah, mengakibatkan lancarnya jalur pendistribusian sumber alam tersebut.
Hal ini bisa dilihat jika pada jam sibuk anda menyempatkan diri ke area jembatan Ampera, tampak lalu lintas kapal-kapal besar mengangkut batu bara, juga berbarel minyak mentah, belum lagi bongkar muat di pelabuhan Boom Baru Palembang, penanda kemajuan perekonomian negeri ini.
2. Optimalisasi Tenaga Kerja Yang Luar Biasa
Palembang, dan khususnya Sumatera Selatan telah mengalami laju pertumbuhan yang pesat dalam bidang ketenaga-kerjaan.
Jumlah tersebut tersebar di beberapa perusahaan, pabrik, pertambangan, BUMN, juga badan-badan usaha yang menyokong kuatnya perekonomian Sumatera Selatan.
Seperti kita tahu, Sumatera Selatan familiar dengan BUKIT ASAM, PUSRI, PERTAMINA yang semuanya mengeksplorasi sumber daya alam, yang hingga saat ini selalu diminati para pencari kerja untuk mendedikasikan kemampuan mereka dalam berkarya dan berdedikasi.
Belum lagi beberapa perusahaan besar di Palembang yang nama besarnya sudah dikenal sejak dulu semisal: DEXA MEDICA, INDOFOOD, juga JM GROUP, setiap tahun membawa geliat pencari kerja mengisi posisi yang diinginkan.
Dan perusahaan-perusahaan ini telah menyumbang pertumbuhan perekonomian di Sumatera Selatan sejak dahulu.
3. Penggiatan Industri Rumah Tangga, Juga Pariwisata Lokal
Siapa yang tak kenal Palembang, juga Sumatera Selatan dengan sejuta pesona wisatanya?
Wisata di sini bermakna wisata lokasi, kerajinan khas lokal juga kuliner.
Setelah berakhirnya PON KE XVI tahun 2004 lalu, arus wisata di Sumatera Selatan meningkat.
Wisatawan baik lokal maupun asing sudah familiar dengan indahnya Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain.
Dan puncaknya kala SEA GAMES tahun 2011 lalu, traffic wisata tampak sibuk.
Terbukti dengan penuhnya seluruh hotel dan penginapan di Palembang.
Dan kita patut berbangga, keragaman hasil kerajinan rakyat alias handycraft telah menyokong perekonomian Sumatera Selatan.
Produk-produk asli semisal Tenun Songket, Kain Jumputan, juga furnitur kayu asli Sumatera Selatan telah dikenal luas, dan berkualitas ekspor.
Tak jarang dari even pameran juga expo bertaraf internasional, berakhir dengan kesepakatan bisnis berjangka panjang.
Malaysia tercatat sebagai negara dengan menggunakan kain Songket sebagai seragam sebuah partai politik, juga beberapa fashion show di sana.
Dan yang paling menakjubkan, setiap orang luar yang datang ke Palembang akan selalu takjub dengan keragaman wisata kuliner di sini.
Palembang kini dikenal sebagai kota kuliner, mengingat ada bermacam kuliner khas lokal yang bertebaran di penjuru Sumatera Selatan.
Palembang tak cuma mengandalkan Empek-empek! Ada Tekwan, Model, Lakso, Burgo, Celimpungan, juga Rgait sebagai makanan berkuah nan bercita rasa.
Belum lagi Kojo, Maksuba, Lapan Jam, Kue Suri, Apem Banyu, Ulen-Ulen, dan lain-lain.
Tanyakan kepada mereka yang pernah datang ke Palembang, kesan mendalam akan kuliner pasti tak kan terlupakan!
4. Aset Bersama, Dijaga Bersama
Kota kita, juga provinsi kita ini punya banyak landmark dan bangunan terkenal sebagai penanda sejarah juga aset negara.
Jembatan Ampera, Masjid Agung Palembang, Museum SMB, Monpera, Gelora Sriwijaya Jakabaring, hingga Bandara SMB, dirasa cukup mewakili kebesaran kota ini.
Belum lagi beberapa cagar budaya warisan leluhur kita terdahulu, semisal prasasti dan situs purbakala di daerah Pagaralam dan sekitarnya, membuat provinsi ini menjadi sumber inspirasi akan kota penuh histori tinggi.
Sejauh ini, pemanfaatan juga pengelolaan aset-aset penting di atas telah berjalan baik.
Ambil contoh, Gelora Sriwijaya Jakabaring yang pernah dikenal dunia luar saat SEA GAMES lalu, hingga kini terus dipelihara dalam hal perawatannya.
Juga Jembatan Ampera yang dibangun di era Presiden pertama RI, hingga kini terus berdiri kokoh, meski para ahli kini memperkuat pondasi di beberapa bagian.
Kita berharap aset-aset ini terus abadi hingga era anak cucu kita nanti?
★★★
Demikian paparan saya seputar pesatnya pertumbuhan di Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang.
Artikel ini disusun sebagai persembahan cinta kasih akan tanah kelahiran saya.
Juga terimakasih akan prestasi-prestasi membanggakan dalam beberapa tahun belakangan ini.
Jika mau disebutkan, inilah pencapaian besar kota dan juga provinsi ini:
1. Punya masjid besar, dengan arsitektur mengagumkan: MASJID AGUNG PALEMBANG, yang menjadi ciri khas utama karena berdiri di sentral utama kota ini.
2. Punya stadion olahraga dengan skala internasional: GELORA SRIWIJAYA PALEMBANG SEBELUM, yang kemudian sukses melahirkan klub sepakbola kebanggaan kota ini: SRIWIJAYA FC.
3. Punya kompleks olahraga terlengkap: JAKABARING SPORTS CENTRE, untuk suksesnya penyelenggaraan SEA GAMES, meski harus diwarnai pemberitaan yang melelahkan di berbagai media.
4. Punya bandara dengan taraf internasional: BANDARA SMB, hal ini berdampak kemudahan akan akses penerbangan, terutama tujuan luar negeri yang di masa lalu harus lewat DKI Jakarta terlebih dahulu.
5. Punya event-event baik olah raga maupun kenegaraan semisal: Piala Asia AFC 2007, Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang, Voli Pantai se-ASIA PASIFIK, dan lain-lain.
6. Punya nama harum di bidang: ADIPURA! Palembang berkali-kali meraih penghargaan sebagai kota terbersih, juga terindah sesuai penilaian pihak lingkungan hidup.
Hal ini memang beralasan, para warga, juga petugas kebersihan telah berusaha keras demi citra baik ini.
Jika anda suatu saat pergi keluar di tengah malam pun, lihatlah di jalan utama, petugas kebersihan telah beroperasi meski larut malam.
7. Punya sarana transportasi rapid transit yang aman, yaitu BUS RAPID TRANSIT TRANSMUSI. Busway ini sukses sebagai alternatif angkutan kota yang menginginkan kenyamanan, juga keamanan perjalanan sehari-hari.
Terakhir, tetaplah mencintai kota kita tercinta ini, terus berkarya, dan jaga nama baik daerah tercinta.
Bravo Palembangku! Bravo Sumsel!
-Isaac Ahmed/ (nama pena untuk Ahmad Isa, saya memakai Isaac Ahmed di dunia maya sejak tahun 2006)
(Foto-foto: MASJID AGUNG PALEMBANG, JEMBATAN AMPERA, PASAR 16 ILIR, karya: Isaac Ahmed/ MMIX)
*glossary:
cindo = bagus, baik, hebat /bahasa Palembang
| 0 komentar |